Berteman dengan orang baik in syaa Allah akan membuat kita menjadi baik pula. Meski kita sangat jauh dari kedudukan mereka, setidaknya ada keinginan dan usaha untuk memperbaiki diri agar menjadi orang baik seperti mereka.
Berkah berteman dengan orang baik tidak hanya dirasakan oleh manusia saja. Bahkan hewan pun akan mendapatkan keberkahan dari pertemanan dengan mereka, sebagaimana yang terjadi dengan anjing ashabul kahfi. Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata:
صُحْبَةُ الصَّالِحِيْنَ يَنْتَفِعُ بِهَا حَتَّى البَهَائِم، كَمَا حَصَلَ لِلْكَلْبِ الَّذِي كَانَ مَعَ أَصْحَابِ الْكَهْفِ، فَقَد شَمِلَتْهُ بَرَكَتُهُمْ فَأَصَابَهُ مَا أَصَابَهُمْ مِنَ النَّوْمِ عَلَى تِلْكَ الحَالَةِ العَجِيْبَةِ وصَارَ لَهُ ذِكْرٌ وَخَبَرٌ وَشَأْنٌ
“Bersahabat dengan orang-orang shalih bermanfaat sampai hewan sekalipun mengambil manfaat darinya. Sebagaimana yang terjadi pada seekor anjing yang bersama ashabul kahfi dimana keberkahan mereka juga dirasakan oleh anjing itu. Maka apa yang terjadi pada ashabul kahfi tatkala tidur dalam kondisi yang sangat ajaib pun terjadi pula pada anjing itu. Sehingga dia disebut-sebut, dikisahkan dan memiliki kedudukan.” (Al-Khuthabul Minbariyah: 2/149)
Karenanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan agar berteman dengan orang-orang shalih sehingga kita mendapat manfaat dari pertemanan dengan mereka itu. Sebaliknya, jangan berteman dengan orang yang buruk karena mereka mencelakakan. Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ الْحَدَّادِ لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ ، أَوْ ثَوْبَكَ ، أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Permisalan teman yang baik dan teman yang jelek adalah seperti penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Engkau tidak akan rugi berteman dengan penjual minyak wangi. Sebab bisa jadi engkau membeli darinya atau paling tidak engkau mencium bau yang wangi. Sedangkan, seorang tukang besi, akan membakar tubuh atau pakaianmu, atau paling tidak engkau mencium aroma yang busuk darinya.” (HR. Bukhari: 1995, Muslim: 2628)
Oleh sebab itu, perhatikanlah betul-betul dengan siapa kita berteman. Berteman adalah pilihan, maka pilihlah teman-teman yang shalih agar kita mendapatkan manfaat dan keselamatan dunia serta akhirat dari pertemanan tersebut.
Ditulis oleh: Zahir al-Minangkabawi
Diterbitkan oleh: Lajnah Dakwah Yayasan Maribaraja
Silahkan di share...
Semoga bermanfaat.
-----
⭐ Mau dapat informasi kebaikan? Tausiyah rutin dan tambahan ilmu?
Berkah berteman dengan orang baik tidak hanya dirasakan oleh manusia saja. Bahkan hewan pun akan mendapatkan keberkahan dari pertemanan dengan mereka, sebagaimana yang terjadi dengan anjing ashabul kahfi. Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata:
صُحْبَةُ الصَّالِحِيْنَ يَنْتَفِعُ بِهَا حَتَّى البَهَائِم، كَمَا حَصَلَ لِلْكَلْبِ الَّذِي كَانَ مَعَ أَصْحَابِ الْكَهْفِ، فَقَد شَمِلَتْهُ بَرَكَتُهُمْ فَأَصَابَهُ مَا أَصَابَهُمْ مِنَ النَّوْمِ عَلَى تِلْكَ الحَالَةِ العَجِيْبَةِ وصَارَ لَهُ ذِكْرٌ وَخَبَرٌ وَشَأْنٌ
“Bersahabat dengan orang-orang shalih bermanfaat sampai hewan sekalipun mengambil manfaat darinya. Sebagaimana yang terjadi pada seekor anjing yang bersama ashabul kahfi dimana keberkahan mereka juga dirasakan oleh anjing itu. Maka apa yang terjadi pada ashabul kahfi tatkala tidur dalam kondisi yang sangat ajaib pun terjadi pula pada anjing itu. Sehingga dia disebut-sebut, dikisahkan dan memiliki kedudukan.” (Al-Khuthabul Minbariyah: 2/149)
Karenanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan agar berteman dengan orang-orang shalih sehingga kita mendapat manfaat dari pertemanan dengan mereka itu. Sebaliknya, jangan berteman dengan orang yang buruk karena mereka mencelakakan. Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ الْحَدَّادِ لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ ، أَوْ ثَوْبَكَ ، أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Permisalan teman yang baik dan teman yang jelek adalah seperti penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Engkau tidak akan rugi berteman dengan penjual minyak wangi. Sebab bisa jadi engkau membeli darinya atau paling tidak engkau mencium bau yang wangi. Sedangkan, seorang tukang besi, akan membakar tubuh atau pakaianmu, atau paling tidak engkau mencium aroma yang busuk darinya.” (HR. Bukhari: 1995, Muslim: 2628)
Oleh sebab itu, perhatikanlah betul-betul dengan siapa kita berteman. Berteman adalah pilihan, maka pilihlah teman-teman yang shalih agar kita mendapatkan manfaat dan keselamatan dunia serta akhirat dari pertemanan tersebut.
Ditulis oleh: Zahir al-Minangkabawi
Diterbitkan oleh: Lajnah Dakwah Yayasan Maribaraja
Silahkan di share...
Semoga bermanfaat.
-----
⭐ Mau dapat informasi kebaikan? Tausiyah rutin dan tambahan ilmu?
Komentar
Posting Komentar