Langsung ke konten utama

Hujan itu Rahmad dari Allah

Cobalah Hujan-Hujanan, Air Hujan Itu Berkah Jangan Malah Menggerutu

Hari ini, kerap kali kita gusar dan tidak suka kala hujan turun menyirami bumi. Tidak sedikit yang malah menggerutu karena beranggapan banyak aktivitas yang terganggu karena hujan yang turun lagi. Padahal, hujan itu adalah keberkahan yang diturunkan oleh Allah sebagai rahmat bagi makhluk-Nya. Allah berfirman:

وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكًا فَأَنْبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ

Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam. (QS. Qaaf : 9)

Karena itulah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat gembira dengan turunnya hujan. Sehingga beliau mengambil berkah dengan air hujan. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan:

Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyingkap bajunya, lalu beliau guyurkan badannya dengan hujan. Kami pun bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa Anda melakukan demikian?” Beliau menjawab: “Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan.” (HR. Muslim: 898)

Demikian pula yang dilakukan oleh para sahabat. Mereka hujan-hujanan dalam rangka ngalap berkah. Di antaranya sahabat yang mulia Dzun Nurain, disebutkan dari Bunanah:

أَنَّ عُثْمَانَ كَانَ يَتَمَطَّرُ فِي أَوَّلِ مَطْرَةٍ

Bahwa Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu hujan-hujanan di awal turunnya hujan. (Al-Mushannaf: 26699)

Demikian juga dengan Ibnu Abbas Dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhum. Dari Ibnu Abi Mulaikah:

Bahwa Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma hujan-hujanan, beliau mengeluarkan pakaiannya, hingga pelananya di awal turunnya hujan. (Al-Mushannaf:26700)


Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, bahwa apabila beliau melihat hujan, beliau melepas bajunya lalu duduk, sambil mengatakan, “Baru saja datang dari Arsy.” (Al-Mushannaf: 26702)

Oleh sebab itu, mulai hari ini ubahlah cara pandang kita pada air hujan. Ia bukanlah sesuatu yang harus dibenci namun justru sesuatu yang patut selalu disyukuri karena ia adalah keberkahan yang diturunkan Allah ke bumi.

Tidak ada salahnya justru kita sengaja berhujan-hujanan untuk mencari berkah dari hujan yang turun, bukan malah menggerutu tidak suka.


Sumber:
maribaraja.com

Silahkan di share...
Semoga bermanfaat.

-----

⭐ Mau dapat informasi kebaikan? Tausiyah rutin dan tambahan ilmu?

📱 Daftar broadcast tausiyah Islam Itu Indah
WA : 082370796099 atau klik ke sini ya https://wp.me.com/

📣 Broadcast by Islam itu Indah
IG : @islamituindahid
FB : pageislamituindah
Web : fairuzstore.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyantuni Janda ⏳⌛

Pertanyaan: Assalamu’alikum. Saya mau tanya, bagaimana hukumnya menyantuni janda tanpa anak tapi masih keluarga sendiri. Sebelumnya mohon maaf dan banyak terima kasih. Assalamu’alaikum. Dari: Zaifoel Jawaban: Wa’alaikumussalam Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du, Menyantuni janda, baik punya anak maupun tidak, termasuk amal sholeh yang bernilai pahala besar. Dari Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, السَّاعِي عَلَى الأَرْمَلَةِ وَالمِسْكِينِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، أَوِ القَائِمِ اللَّيْلَ الصَّائِمِ النَّهَارَ “Orang yang bekerja agar bisa memberi sebagian nafkah kepada janda, dan orang miskin, sebagaimana orang yang berjihad di jalan Allah, atau seperti orang yang tahajud di malam hari, puasa di siang hari.“ (HR. Bukhari 5353 dan Muslim 2982). Terlebih jika janda itu adalah kerabat anda, nilai yang akan anda dapatkan dua kali: nilai sedekah dan menyambung silaturrahmi. Dari Salma...

Amalan Sunah..

Jangan sepelekan amalan amalan sunnah ----- Berkata Syaikhul Islam rohimahulloh: "Terus menerus meninggalkan amalan-amalan sunnah adalah sebuah kerugian! Berkata Imam Ahmad tatkala beliau ditanya tentang seseorang yang terus terusan tidak sholat witir, Beliau berkata: "Orang itu adalah orang yang buruk". (Dar ta'arudil 'Aql wan naql 8/66) Silahkan di share... Semoga bermanfaat. ----- ⭐ Mau dapat informasi kebaikan? Tausiyah rutin dan tambahan ilmu? 📱 Daftar broadcast tausiyah Islam Itu Indah WA : 082370796099 📣 Broadcast by Islam itu Indah Web : www.islamituindah.id IG : @islamituindah.id FB : PageIslamItuIndah

Maksiat Kala Sepi ...

Ada seseorang yang ketika di hadapan orang banyak terlihat alim dan shalih. Namun kala sendirian, saat sepi, ia menjadi orang yang menerjang larangan Allah. Inilah yang dapat dilihat dari para penggiat dunia maya. Ketika di keramaian atau dari komentar ia di dunia maya, ia bisa berlaku sebagai seorang alim dan shalih. Namun bukan berarti ketika dalam kesepian, ia seperti itu pula. Ketika sendirian browsing internet, ia sering bermaksiat. Pandangan dan pendengarannya tidak bisa ia jaga. Dari Tsauban, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Sungguh aku mengetahui suatu kaum dari umatku datang pada hari kiamat dengan banyak kebaikan semisal Gunung Tihamah. Namun Allah menjadikan kebaikan tersebut menjadi debu yang bertebaran.” Tsauban berkata, “Wahai Rasulullah, coba sebutkan sifat-sifat mereka pada kami supaya kami tidak menjadi seperti mereka sedangkan kami tidak mengetahuinya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Adapun mereka adalah saudara kalian. ...